Blogging dapat Mengatasi Kecemasan Sosial Remaja,
Psikologi Zone – Blogging atau biasa disebut dengan ‘ngeblog’, ternyata
memiliki manfaat psikologis bagi remaja yang menderita kecemasan
sosial, meningkatkan harga diri mereka dan membantu mereka berhubungan
lebih baik dengan teman-teman mereka. Hal ini disampaikan dalam sebuah
penelitian dalam jurnal yang diterbitkan oleh American Psychological
Association (APA) dikutip dari Science Daily.
Menurut Meyran Boniel-Nissim, PhD ,penelitiannya telah menunjukkan
bahwa menulis buku harian pribadi adalah cara yang bagus untuk
melepaskan tekanan emosional. Bukan hanya itu, kebebasan ekspresi dan
komunikasi juga bisa dilakukan dengan kegiatan blogging. Mempertahankan
sebuah blog memiliki efek positif yang kuat pada kesejahteraan remaja.
Efek positif blogging adalah dapat mengekspresikan kecemasan mereka dan
bersosialisasi melalui komentar.
Walaupun cyberbullying dan penyalahgunaan online sangat
luas dan sulit dibendung, tidak semua memberikan efek negatif. Dalam
sebuah blog, pasti kita akan menemukan berbagai macam komentar.
Ekspresi sosial yang positif secara online dapat ditemukan dalam bentuk
komentar yang memberikan dukungan dan saran bagi pemilik blog.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meyran Boniel-Nissim pada siswa
SMA di Israel, Beberapa remaja dilaporkan memiliki keadaan sosial dan
emosional yang buruk dalam menjalin hubungan dengan teman-teman mereka.
Sebagian dari mereka ditugaskan untuk membangun sebuah blog dan
sebagian lagi memberikan komentar dan saran dalam blog tersebut.
Harga diri dan jumlah perilaku sosial positif meningkat secara
signifikan untuk para blogger. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan
remaja yang tidak melakukan apa pun, bahkan lebih baik dibandingkan
sekedar menulis buku harian pribadi.
Para peneliti menganalisis secara terpisah berdasarkan jenis kelamin
dan menemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki hasil yang
sama dan tidak ada perbedaan besar. Namun, mereka memberikan saran
untuk penelitian selanjutnya agar fokus pada kendali gender.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar