Jumat, 01 Juni 2012

Bisakah Laki-laki & Perempuan ’Hanya’ Berteman ?


ARTIKEL, Remaja & Cinta - 23 Nov 2008
Bagi Sofie yang lulusan Fakultas Teknik, berteman dengan pria adalah hal yang biasa. Mengingat sejak di kampus, hampir sebagian besar teman kuliahnya adalah pria. Kebetulan ia juga tipe perempuan praktis dan logis. “Temenan sama cewek ribet. Kalau ngobrol dengan cowok, saya bisa lebih cuek.”

Bisa jadi cara berpikir pria memang terlihat lebih simpel dan to the point. “Kalau curhat ke cowok lebih enak untuk cari solusi.” Meski ia mengaku mudah mendapat teman pria, tapi tak jarang juga ada pria yang keburu ge er karena sering menjadi tempat curhat.
Sebenarnya sudah menjadi kodrat pria dan perempuan berbeda. Seperti kata penulis best seller, John Gray, Men are from Mars & Women are from Venus. Perbedaan inilah yang membuat pria dan perempuan sering salah paham mengartikan sesuatu, termasuk pertemanan. Kalau perempuan curhat intinya sebagian besar karena mereka butuh membicarakan masalah, bukan untuk mencari solusi. Sedangkan pria, pada prinsipnya tidak senang curhat karena takut dianggap lemah. Kalaupun ada masalah mereka cenderung memecahkan sendiri. Tapi kalau ada perempuan curhat, biasanya mereka sih senang-senang saja mendengarkan. Apalagi kalau mereka naksir, mereka jadi punya harapan lebih banyak.
Sementara ketika curhat seorang perempuan ditanggapi, berarti pria tersebut perhatian. Mereka tidak menyadari bahwa belum tentu niat pria setulus itu. Maka, tak heran jika curhat antara pria dan perempuan bisa berkembang menjadi sebuah affair. Dan biasanya di kepala mereka hidden agenda yang berakhir “di tempat tidur’.“Saya skeptis pria dan perempuan bisa berteman kecuali salah satunya gay,”ujar Lia. So, semua tergantung Anda – siap berteman dengan pria dan tetap waspada atau memilih berteman dengan perempuan untuk menghindari risiko?
Kalau saat ini Anda ragu terhadap pertemanan Anda, silakan jawab pertanyaan di bawah ini:
  1. Apakah Anda merasa lebih senang menceritakan keseharian Anda kepada sahabat pria daripada pasangan?
  2. Apakah Anda lebih sering curhat atau membuka ‘rahasia ranjang’ secara rinci kepada sahabat pria daripada pasangan?
  3. Apakah Anda terbuka pada pasangan tentang keakraban hubungan Anda dan TTM?
  4. Apakah Anda merasa nyaman bila pasangan mendengar percakapan Anda dengan TTM?
  5. Apakah Anda merasa nyaman bila pasangan melihat pertemuan Anda dan TTM?
  6. Apakah Anda merasakan getaran sensasi dalam hubungan pertemanan Anda?
  7. Apakah Anda dan TTM saling bersentuhan ketika sedang berduaan daripada di depan orang banyak?
  8. Apakah Anda sedang merasa jatuh cinta pada TTM tersebut?
Jika Anda lebih banyak menjawab “YA”, berarti hubungan Anda sudah lebih dari sekadar teman biasa. Silakan revisi kembali hubungan pertemanan Anda atau mungkin saatnya jujur kepada pasangan dan memilih sahabat menjadi pacar
Kalau ingin tetap berteman (murni)…
  1. Ingatkan tujuan awal berteman
  2. Hindari secrecy (kerahasiaan) seperti meeting rendesvous atau curi-curi sms
  3. Hindari topik pembicaraan yang bersifat intim
  4. Jangan lupa kenalkan dan libatkan pasangan dalam pertemanan Anda
sumber: conectique.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar